Header Ads

BERMENTAL BAJA SAAT ISU CRASH 2018 MENCUAT!


Holla Mahasiswa Kampus Investor. Tak terasa kita tiba dipenghujung tahun 2017. Tak terasa pula tanggal 3 Desember 2017 kemarin merupakan momen ulang bulan ke 5 bagi KAMPUSINVESTOR. Beberapa bulan belakangan memang jarang sekali saya dan tim mengabari informasi kepada kalian. Maklum, KAMPUSINVESTOR lagi menjalani masa-masa skripsi sehingga membutuhkan waktu yang terbaik dengan mengabaikan hal lain. Tapi, setiap kesempatan pasti akan datang dan setiap bulan setidaknya kami masih mengabarkan kepada teman-teman INVESTOR semuanya.

Akhir-akhir ini banyak sekali grup-grup saham yang beraliran bandarmologi, teknikal, cacingmologi, cocokmologi, bahkan fundamentalis yang menyebut satu isu hangat namun sangat krusial. Isu tersebut tidak lain adalah CRASHNYA PASAR SAHAM INDONESIA 2018 sesuai siklus 10 tahunan. Beberapa trader sudah mulai bersih-bersih portofolio dan beberapa fundamentalis mulai mengalokasikan dana cash lebih banyak ketimbang jumlah aset portofolionya. Well, memang bagi saya ini menarik karena andaikan terjadi crash besar sesuai prediksi beberapa pak amat (baca:pengamat), maka ini merupakan kisah pertama saya dalam dunia investasi saham menghadapi badai yang paling ngeri di bursa saham. 1998 crash karena krisis ekonomi, 2008 karena krisis keuangan global akibat mortgage di USA, dan diprediksi 2018 menjadi siklus 10 tahunan selanjutnya.

TERUS APA YANG HARUS SAYA PERSIAPKAN? 
SAYA TAKUT UANG SAYA HILANG :(
SAYA TAKUT INVESTASI SAHAM :(
SAYA SEMENTARA FLOATING LOSS, APAKAH HARUS CUT LOSS SAJA :(
APAKAH HARUS JUAL SEMUA PORTOFOLIO DAN SISAHKAN CASH YA?

Pertanyaan-pertanyaan itu sudah pasti terlintas dibenak seorang investor awam. Mereka baru memulai namun sudah diberikan berbagai macam kondisi yang membuat psikologis mereka terganggu. Inilah suatu kondisi yang menurut saya sangat tidak elok untuk dikatakan. Kita semua boleh menyediakan payung sebelum hujan, tapi haruskah kita sedemikian rupanya? Bagaimana mereka yang baru melek investasi langsung diberikan informasi semacam ini, apakah mereka mau berinvestasi? Apa gunanya gencar menabung saham dan mereka harus menghadapi informasi ini?

Saya meyakini bahwa beberapa orang yang pakar dalam bandarmologi dan teknikalis melihat bahwa terjadi outflow yang masif dari asing dan secara teknikal juga sudah digambarkan berapa titik support IHSG yang menjadi batas akhir toleransi. Tetapi disini saya mewakili KAMPUSINVESTOR menekankan bahwa tidak ada yang perlu ditakuti di dalam sebuah kehidupan. Apakah kita takut mati padahal kematian itu sudah pasti? Hal ini wajar saja untuk sesuatu yang sudah pasti terjadi. Tapi bagaimana dengan 2018? Andaikan tidak terjadi, sudah berapa langkah kita tertinggal karena menjadi orang yang penakut, lemah dan hanya mengikuti arus?

Jangan mendirikan tembok besar dan mengurung diri Anda. Jika sesuatu itu tidak terjadi, maka Anda harus bersusah payah menghancurkan kembali tembok itu. Anda tertinggal. 

TAPI BAGAIMANA KALAU ITU TERJADI? KAN SAYA BERUNTUNG TIDAK KENA CRASH

Ilmu menjadi panduan kita untuk menentukan sesuatu. Dalam saham beberapa aliran itu mengajarkan kita untuk menentukan keputusan. Kembali kepada diri kalian, kepada pilihan masing-masing. Siapakah saya? Apakah seorang trader yang punya banyak uang, punya banyak waktu dan pandai menggambar garis? Ataukah saya seorang ahli bandarmologi yang punya sistem untuk mencatat jumlah outflow asing, big money investor, dan aktifitas lain yang bertujuan untuk menentukan keputusan? Ataukah saya seorang fundamentalis yang selalu membuka, membaca, meringkas dan menganalisis laporan keuangan emiten?

Ini semua adalah pilihan yang menjadi kekuatan dan harapan dalam kehidupan kalian sebagai seorang investor. Tapi bagi kami, seorang fundamentalis, membeli saham itu adalah suatu hal yang didasari akan kinerja perusahaan. Jika krisis terjadi karena kejadian atau peristiwa yang melanda dunia pada umumnya, maka tidak perlu panik dan takut. Silahkan alokasi dana bulanan Anda untuk investasi lebih banyak. Tingkatkan jumlah cash sebesar 50% sebagai antisipasi. Jika benar terjadi, silahkan average di harga terendah. Seperti kata WB, jadilah takut disaat orang lain tamak dan jadilah tamak disaat orang lain takut. Justru crash ini menjadikan kita lebih bahagia, bisa membeli saham-saham terbaik di harga yang paling rendah. Kita berproses dan proses itu membutuhkan waktu.

Jadi, pesan kami dari KAMPUSINVESTOR kepada Mahasiswa kami semua, pupuklah mentalmu sebagai seorang investor berlapis baja. Jadikan semua sebagai masukan bukan untuk ditelan mentah-mentah. Siapkan strategi terbaik dan bukan lari dari pasar. Kita tidak akan pernah tau apa yang terjadi keesokan hari. Hari ini boleh mengatakan bahwa langit sedang mendung dan akan terjadi hujan. Namun kenyataannya kadang setetes hujanpun tak turun. Kita sudah terjebak di dalam pola pikir yang sebenarnya menyesatkan kehidupan kita sendiri. Tapi bukan berarti kita mengabaikan sama sekali. Berjaga-jaga itu hal yang lumrah tetapi jangan keterlaluan.

Tetap semangat, silahkan menabung saham rutin setiap bulan. Alokasikan dana investasi dan porsi cash sesuai pilihan investasi Anda. Jadi tuan rumah sendiri agar mampu menahan goncangan asing suatu saat nanti. Sebarkan literasi Yuk Nabung Saham agar semakin banyak yang menjadi keluarga besar Investor Indonesia.

Salam Cuan





2 comments

Unknown said...

Pelajaranya super mantaaap pak Dosen.
Tmksh banyak.utk pelajaranya hr ini.

Renaldo Ndona said...

Sama sama bang. Makasih sdh support