Header Ads

Hanya Pecundang Yang Tak Mengakui Kesalahan! Sebuah Refleksi Hidup!


Banyak kisah penuh warna yang menemani setiap langkah saya dalam berinvestasi di pasar modal. Agustus 2014 jadi awal pertemuan " kisah cinta " antara saya dengan bursa efek. Singkat cerita saya tertarik saat campus tour dan mengunjungi Galeri Investasi. Pada saat itu merupakan jam perdagangan, sehingga saya melihat sendiri bagaimana pergerakan " liar " transaksi di bursa. Saya dijelaskan oleh senior bahwa kita bisa memiliki perusahaan sekelas TLKM, BBRI, BBCA, ASII hanya dengan modal mini. Sayapun bertanya, jika saya mau beli saham Telkom, berapa uang yang saya butuhkan? Seniornya langsung menjawab, 220 ribu saja. Well, coba waktu itu saya beli, pasti saat saya tulis artikel ini sudah 100% lebih. Tapi, bukankah penyesalan akan selalu datang terlambat?

Singkat cerita lagi saya langsung tertarik mendengar penjelasannya. Saya berniat membeli saham TLKM, karena katanya kalau saya beli 1 lot saja, saya adalah pemilik PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

Berjalannya waktu, akhirnya saya membuka akun di Galeri Investasi yang bekerjasama dengan salah satu sekuritas terkenal, milik sebuah bank negara. Modal awal tidak terbilang besar bagi investor kelas kakap, namun tidak bisa saya bilang kecil bagi seorang mahasiswa rantauan yang datang dari pelosok negeri. Dan, SAYA MENJADI SEORANG INVESTOR.

Tanpa hari, jam, menit, detik di setiap Senin-Jumat, mata saya hanya berhadapan dengan laptop. Memandang lembut penuh debar-debar melihat papan transaksi bergerak cepat. Tidak tau emiten apa saja yang ada disana, hanya mengenal nama perusahaan, tidak kodenya. Tanpa pikir panjang, tanpa analisa, tanpa informasi yang memadai, bursa seakan menjadi sebuah arena yang sangat mengasyikan untuk MENGGANDAKAN kekayaan. Beli di offer, jual di bid sudah menjadi santapan awal waktu itu. Istilah keren saat ini, HAKA - BUKI. Kadang 5 menit gain 5%, kadang naik 3 poin langsung dijual, kadang rugi banyak ditahan, dan semakin dalam semakin di tahan, hingga kerugiannya sampe 50% lebih baru sadar, ini waktunya stop. Dan saya baru mengenal istilah CUTLOSS

Depresi dan frustrasi mulai menghampiri. Seakan menyumpahi bahwa bursa ini lebih kejam dari apapun. Dia tidak mengenal kamu ini anak siapa, kaya ataupun miskin, pribumi atau bukan, anak kos atau anak konglomerat. Bagi DIA, semuanya sama saja. Bursa seperti ingin mengatakan :

Jika kamu datang kesini tanpa senjata, strategi dan pertahanan yang baik, maka sama saja kamu menyerahkan nyawamu gratis

Itulah yang saya rasakan disaat memulai karir saya sebagai seorang investor. Setelah kerugian banyak tersebut, modal saya tersisa 25% dan itupun sebenarnya juga habis. Hanya sayangnya waktu itu saya membeli saham CPRO dan harganya tidur selama bertahun-tahun lamanya dan membuat saya vakum di dunia saham.

Awal februari 2017, saya iseng-iseng membuka aplikasi online trading, dan saya kaget, CPRO saya yang sudah tidur pulas bangun dari kuburnya. Dan sehari sebelumnya dia sempat naik dari harga 50 per saham hingga harga 68. Namun saya baru menyadari saat harganya sudah tersisa 54 per saham. Tanpa banyak kata, SAYA MENJUALNYA.

Inilah titik balik saya ketika sekian lama berhenti di dunia pasar modal. Februari 2017 setelah penjualan saham tidur itu, saya mulai menyisihkan uang buat menabung saham. Analisa demi analisa saya pelajari, saya pahami, agar kesalahan-kesalahan masa lalu tidak terulang lagi di masa depan.

Sekarang, proses menuju untuk menjadi seorang value investor semakin dekat. Belajar memahami PSIKOLOGI PRIBADI, MONEY MANAGEMENT DAN ANALISIS DASAR menjadikan saya mengerti, apa artinya menjadi INVESTOR.

Masih panjang sebenarnya perjalanan di tahun 2017, banyak lika liku yang saya hadapi. Namun semua jauh lebih baik di tahun ini. Saya hanya berpesan pada Mahasiswa Kampus Investor ( semua yang baca tulisan ini ), :
Jadilah diri sendiri jika ingin memahami seberapa kuat dirimu, seberapa lemah dirimu dan seberapa berarti dirimu dihidupmu - Renaldo Ndona ( CEO Kampus Investor )

Semoga tulisan sederhana tak berarti ini membukakan mata, hati dan pikiran bahwa setiap kesalahan yang kita buat itu tidak selamanya buruk. Akui dan ubahlah, maka kesuksesan dan mimpimu senantiasa menjemputmu.

Salam Mahasiswa Investor


Sumber Gambar :

 

No comments