Header Ads

Jangan Melihat Kulit Luar Saja Untuk Menilai!

 
Sebuah renungan inspirasi kali ini kembali datang dari ( Alm ) Bob Sadino yang menegaskan kepada kita bahwa menilai orang lain itu sangatlah tidak baik jika hanya melihat dari kulit luarnya saja. Dan hal ini pun menjadi inspirasi bagi saya untuk berbagi dengan kalian semua Mahasiswa Investor. Suatu saat kita akan memiliki segalanya. Namun tetap ingatlah kisah inspirasi ini, agar kalian bisa menjadi pribadi yang memiliki etika dan berakhlak mulia.
Berikut kisahnya :

Suatu pagi, terlihat seorang wanita berpenampilan menarik berusia 40-an membawa anaknya memasuki area perkantoran sebuah perusahaan terkenal.

Karena masih sepi, mereka pun duduk di taman samping gedung untuk sarapan sambil menikmati hamparan hijau nan asri.

Selesai makan, si wanita membuang sembarangan tisu bekas pakai.
Tidak jauh dari situ, ada seorang kakek tua berpakaian sederhana memegang gunting untuk memotong ranting. 

Si kakek itu menghampiri dan memungut sampah tisu itu, membuangnya ke tempat sampah.
Beberapa waktu kemudian, kembali wanita itu membuang lagi tanpa rasa sungkan, kakek itu pun dengan sabar memungut dan membuangnya ke tempat sampah.

Sambil menunjuk ke arah sang kakek, si wanita itu lantang berkata ke anaknya,”Nak, kamu lihat kan, jika tidak sekolah dengan benar, nanti masa depan kamu cuma seperti kakek itu, kerjanya mungutin dan buang sampah! Kotor, kasar, dan rendah seperti dia, Jelas, ya ?”


Si kakek meletakkan gunting dan menyapa ke wanita itu, “Permisi, ini taman pribadi, bagaimana Anda bisa masuk kesini ?”
Wanita itu dengan sombong menjawab, “Aku adalah calon manager yang dipanggil oleh perusahaan ini.”

Di waktu yang bersamaan, seorang pria dengan sangat sopan dan hormat menghampiri sambil berkata, ”Pak Presdir, hanya mau mengingatkan saja, rapat sebentar lagi akan segera dimulai.”


Sang kakek mengangguk, lalu sambil mengarahkan matanya ke wanita itu, dia berkata tegas, “Manager, tolong untuk wanita ini, saya usulkan tidak cocok untuk mengisi posisi apa pun di perusahaan ini.”

Sambil melirik ke arah si wanita, si manager menjawab cepat ; “Baik Pak Presdir, kami segera atur sesuai perintah Bapak.”

Setelah itu, sambil berjongkok, sang kakek mengulurkan tangan membelai kepala si anak, “Nak, di dunia ini, yang penting adalah belajar untuk menghormati orang lain, siapa pun dia, entah direktur atau tukang sampah".


Si Wanita tertunduk malu, tanpa berani memandang si kakek. 




Pesan apa yang bisa kalian maknai? Ambil makna sesungguhnya, resapi dan terapkan dalam kehidupan nyata kalian. Karena hidup kita hanya soal menilai penampilan, kesalahan bahkan setiap aktivitas orang lain, maka sesungguhnya kita harus malu. Karena sebagai manusia yang berakhlak, menilai diri sendiri jauh lebih baik daripada menilai orang lain. 

Menilai beda sama mengkritik. Anda yang mana!


Sumber :

No comments